Thursday, May 10, 2018

4G/LTE (Long Term Evolution)

4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggrisfourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan modem USB.
Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX (Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).
Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November 2013.

LTE atau 3GPP Long Term Evolution merupakan standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi dengan basis jaringan UMTS/HSPA dan GSM/EDGE. Interface dari LTE ini tidak cocok dengan jaringan 3G maupun 2G, yang menimbulkan konsekuanei pengoperasian LTE harus melalui spektrum nirkabel terpisah.

3GPP LTE (www.nonlte.com)
LTE (www.nonlte.com)
Kemampuan download teknologi LTE ini bisa mencapai kecepatan 300mbps (megabite per detik), sedangkan kecepatan uploadnya mencapai 75mbps (megabite per detik). Pada tanggal 14 Desember 2009, layanan LTE ini diadopso untuk pertama kalinya oleh operator seluler TeliaSonera di Oslo dan Stockholm.

3GPP Long Term Evolution (LTE) yang dipasarkan dengan nama populer 4G LTE merupakan standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan UMTS/HSDPA dan GSM/EDGE untuk akses data kecepatan tinggi menggunakan perangkat mobile.

Sampai saat ini, LTE digadang-gadang merupakan jaringan nirkabel tercepat sebagai penerus dari jaringan 3G. Bahkan LTE diklaim yang paling cepat pertumbuhannya di jajaran jaringan nirkabel.

Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, tetapi teknologi LTE tersebut belum bisa disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R.

Teknologi yang dipastikan memenuhi persyaratan disebut sebagai teknologi 4G adalah Teknologi LTE Advanced. Operator pertama di Negara Indonesia yang yang menggunakan teknologi 4G ini adalah Bolt yang diluncurkan oleh PT. Internux pada tanggal 14 November 2013.


-Sekilas Tentang LTE
LTE mulai dikembangkan oleh 3GPP pada tahun 2004. Faktor penyebab 3GPP mengembangakan teknologi LTE diantaranya:
1.     Permintaan user untuk meningkatkan kecepatan akses data
2.     Meningkatkan kualitas layanan
3.     Memastikan daya saing sistem 3G yang tersu berlanjut di masa depan

3GPP LTE sendiri merupakan salah satu perwakilan dari kemajuan besar dalam teknologi selular. LTE dirancang agar bisa memenuhi kebutuhan provider atas akses media angkut dan data dengan kecepatan tinggi disamping untuk menyokong kapasitas teknologi suara di masa mendatang.

Teknologi LTE meliputi layanan penyiaran multimedia, multimedia unicast dan data berkecepatan tinggi. Selain itu, beberapa pihak memperkirakan bahwa teknologi LTE ini akan mampu membawa komunikas pada tahap lebih tinggi, dimana tidak saja menghubungkan antar manusia, tetapi juga bisa menyambungkan mesin.


Image result for lte speed test
LTE Speed (sumber)
-Kecepatan LTE
Kecepatan maksimum LTE bisa mencapai 75.4 Mbps untuk upload dan 299.6Mbps untuk download. Tetapi, operator seluler yang telah menyediakan jaringan ini, masih membatasi kapasitas dan kecepatan bagi para pelanggannya.

-Arsitektur Jaringan dan Antarmuka Teknologi LTE
Secara keseluruhan jaringan arsitektur LTE sama dengan teknologi GSM dan UMTS. Secara mendasar, jaringan di bagi menjadi bagian jaringan radio dan bagian jaringan inti. Walaupun begitu, jumlah bagian jaringan logis dikurangi untuk melangsingkan aristektur secara keseluruhan dan mengurangi biaya serta latensi di dalam jaringan.


-Jaringan Telepon
Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya LTE menggunakan jaringan all-IP. Sedangkan telepon pada GSM dan UMTS menggunakan circuit switching. Dengan pengadopsian teknologi LTE, maka para operator harus merencanakan ulang jaringan telepon mereka.

Munculah tiga pendekatan yang dapat digunakan:
1.     CSFB (Circuit Switched Fallback): Pada pendekatan ini, LTE hanya menyediakan servis data dan ketika telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan circuit switching. Kerugian yang didapatkan adalah pengaturan telepon mengambil waktu yang lebih lama.

Image result for circuit switched fallback
CSFB (sumber)
2.     SVLTE (Simultaneous Voice and LTE): Pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE dan circuit switching secara bersamaan. Kekurangan pada pendekatan ini adalah ponsel cenderung memiliki harga mahal dan menggunakan konsumsi tenaga yang tinggi.

Image result for svlte
SVLTE (sumber)
3.     VoLTE (Voice over LTE): Pendekatan ini berbasis pada IP multimedia subsistem, yang bertujuan menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.

Image result for voice over lte
Voice Over LTE (sumber)
4.     Selain ketiga pendekatan diatas, terdapat alternatif lain yang tidak diinisiasikan oleh operator yaitu , Over-the-top-content servis , menggunakan aplikasi seperti skype dan google talk untu menyediakan servis telepon bagi LTE. Walupun begitu sekarang dan beberapa masa kedapan, servis telepon masih menjadi pemasukan utama bagi operator mobile. Maka menggantungkan servis telepon LTE sepenuhnya pada OTT, merupakan suatu tindakan yang tidak akan menerima banyak dukungan dari industri telekomunikasi.

Image result for over the top content service
Over-The-Top Content Service (sumber)
Hack Cipta LTE
Menurut database milik European Telecommunications Standart Institute (ETSI), terdapat 50 perusahaan yang memiliki hak paten dari LTE.


Kekurangan Teknologi LTE
Kekurangan yang dimiliki oleh teknologi LTE antara lain adalah biaya untuk infrastruktur jaringan baru relatif mahal. Selain itu jika jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal.

Selain itu teknologi LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), teknologi yang memerlukan antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data. Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu memebeli mobile device baru guna mengguna infrastruktur jaringan yang baru.


LTE di Indonesia
Teknologi LTE yang telah diuji coba oleh beberapa operator di Indonesia bukanlah merupakan teknologi 4G yang sebenarnya. Teknologi yang telah diuji coba di Indonesia merupakan LTE release – 8 yang baru memenuhi spesifikasi 3GPP tapi belum memenuhi spesifikasi IMT-advanced.

3 operator yang sudah tercatat melakukan uji coba teknologi LTE adalah Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Walaupun begitu LTE bisa diturunkan kepasaran kurang lebih sekitar dua tahun lagi. Mengingat pemerintah yang sedang berkonsentrasi kepada teknologi WiMAX yang baru-baru ini diadopsi Indonesia.

Pada tanggal 14 November 2013, perusahaan telekomunikasi Internux meluncurkan layanan 4G LTE pertama di Indonesia yaitu Bolt Super 4G LTE. Bolt menawarkan kecepatan akses data hingga 72 Mbps, lebih cepat dari teknologi EVDO Rev. B yang dimiliki oleh Smartfren yang menawarkan kecepatan akses data hingga 14,7 Mbps.[1]

Thursday, May 3, 2018

OSI LAYER

OSI Layer Model. sumber : http://januar-ikmal.blogspot.co.id/2014/06/cara-kerja-osi-layer.html


OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Post ini membahas tentang pengertian dan fungsi layer OSI.
Dahulu ketika OSI belum digunakan, perangkat komunikasi yang berasal dari vendor berbeda tidak dapat saling berkomunikasi. Alat komunikasi yang diciptakan oleh IBM tidak dapat berkomunikasi dengan vendor lain. Sehingga dibentuklah standard OSI.
OSI Layer
Pengertian dan Fungsi Layer OSI
OSI yang merupakan singkatan dari Open Systems Interconnect memiliki tujuh buah layer yang dirinci sebagai berikut:
  1. Application Layer
  2. Presentation Layer
  3. Session Layer
  4. Transport Layer
  5. Network Layer
  6. Data Link Layer
  7. Physical Layer
Image result for gambar osi layer
7 Macam OSI Layer. sumber: http://profesor-xxx.blogspot.co.id/2014/05/artikel-osi-layer.html

Image result for gambar osi layer
Cara Kerja OSI Layer. sumber : http://januar-ikmal.blogspot.co.id/2014/06/cara-kerja-osi-layer.html


Penjelasan Masing-masing Layer
Berikut ini adalah penjelasan dari fungsi masing-masing layer OSI yang telah disebutkan di atas.
-Physical Layer
Physical layer adalah layer OSI yang terletak di paling bawah. Physical layer bertugas mendefinisikan media transmisi jaringan ke media fisik serta membawa sinyal ke layer yang lebih tinggi.
Phyical layer memberikan hal berikut:
  1. Data encoding (bagaimana merepresentasikan binari 1, menerima dan mengelola bit)
  2. Physical medium attachment (mengakomodasi kemungkinan dalam berkomunikasi dengan media tertentu)
  3. Transmission technique (transmisi digital atau analog)
  4. Physical medium transmission (mentransmisikan bits sebagai electrical atau optical signal ke media fisik)
-Data Link Layer
Layer kedua dari 7 layer OSI adalah data link layer. Layer ini bertugas untuk mengaktifkan dan mengakhiri link logical di antara dua node.
Selain itu Data link layer juga bertugas mengontrol frame dan memanage akses dari media tertentu, misalnya apakah suatu node memiliki hak untuk menggunakan media fisik.
-Network Layer
Network layer bertugas untuk melakukan kontrol terhadap pengalamatan subnet. Network layer juga yang memutuskan path mana yang harus digunakan sesuai keadaan jaringan, prioritas layanan, dan faktor-faktor lain.
Selain itu Network layer juga melakukan frame fragmentation, logical-physical address mapping, dan penghitungan penggunaan subnet.
-Transport Layer
Transport layer bertugas untuk memastikan pesan yang dikirim bebas dari error. Sesuai namanya, transport layer yang mengelola ketika ada pesan yang hendak dikirim di dalam suatu jaringan.
Transport layer melakukan hal berikut:
  1. Message segmentation (memecah pesan menjadi bagian-bagian kecil).
  2. Message acknowledgement (memberikan pengiriman pesan yang reliable).
  3. Message traffic control.
  4. Session multiplexing.
-Session Layer
Session layer bertugas menetapkan dan mengakhiri session (sesi) di antara dua host yang sedang berkomunikasi. Tugas Session layer:
  1. Session establishment, maintenance, and termination.
  2. Session support (memberikan security, logging, dsb).
-Presentation Layer
Presentation layer bertuhas untuk menyajikan data kepada Application layer. Presentation layer ini ibarat sebagai translator dari sebuah jaringan.
Presentation layer bertugas untuk melakukan:
  1. Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).
  2. Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb).
  3. Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan ke jaringan.
  4. Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password encryption).
-Application Layer
Application layer berfungsi sebagai interface untuk user dan proses aplikasi untuk mengakses layanan jaringan.
Fungsi yang diberikan di Application layer di antaranya:
  1. Resource sharing and device redirection.
  2. Remote file access.
  3. Remote printer access.
  4. Inter-process communication.
  5. Network management.
  6. Directory services.
  7. Electronic messaging (such as mail).
  8. Network virtual terminals.
Sumber Artikel klik Link ini
Powered by Blogger.